Rabu, 13 April 2022

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 


Pengertian Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 atau yang sering disebut dengan cyber physical system merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi saber. Revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama yang ada adalah penggabungan antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri.

Dengan kemunculan revolusi ini, mengubah banyak hal di berbagai sektor. Dimana yang pada awalnya membutuhkan banyak pekerja untuk menjalankan operasionalnya, sekarang digantikan dengan penggunaan mesin teknologi.

Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional.


Perkembangan Revolusi Industri 1.0 hingga 4.0



·      Revolusi Industri 1.0

Revolusi ini dimulai pada tahun 1776 yaitu dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Mesin uap yang ditemukan oleh James Watt itu memiliki efesiensi yang jauh lebih murah dibandingkan mesin uap sebelum tahun 1776. Mesin uap ini menggunakan energi dari kayu dan batu bara. Sebagai bukti efisensinya, mesin uap tersebut mampu menggerakan kapal - kapal selama 24 jam penuh. Sejak ditemukan mesin uap tersebut , Negara - negara Imperialis di Eropa mulai melakukan ekspansi atau penjajahan di kerajaan - kerajaan Afrika dan Asia. Selain dampak penjajahan, dampak yang lain mulai terjadi pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan mesin - mesin uap tersebut sebagai penghasil berbagai produk.

·    Revolusi Industri 2.0

Revolusi Industri Kedua terjadi pada awal abad ke-20. Revolusi industri ini ditandai dengan penemuan listrik oleh Thomas Alfa Edison. Tenaga otot dan mesin uap sudah tergantikan oleh tenaga listrik. Walaupun begitu, masih ada beberapa kendala yang menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi. Untuk mengatasi kendala tersebut maka di akhir 1800-an, mulai dikenal mobil dan mulai diproduksi secara massal. Produksi massal ini membutuhkan proses yang lama dalam penyelesaiannya karena pada proses perakitan mobil dibutuhkan banyak orang, artinya untuk proses perakitan masih membutuhkan tenaga manusia.

·       Revolusi Industri 3.0

Revolusi Industri 2.0, manusia masih diberi peran yang sangat vital dalam proses produksi berbagai macam jenis barang. Tetapi, pada Revolusi Industri 3.0, manusia tidak lagi memegang peranan penting karena peran manusia sudah digantikan oleh mesin bergerak yang mampu berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot. Salah satu komputer pertama digunakan perang dunia II yaitu mesin komputer Colossus yang mampu memecahkan kode buatan Nazi Jerman.

·       Revolusi Industri 4.0

Revolusi yang sedang dihadapi saat ini. Meski masih dalam tahap proses pembenahan, tetapi dampaknya sudah dirasakan. Industri 4.0 adalah tren utama di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Jerman merupakan negara pencetus Industri 4.0 yang ditandai dengan strategi teknologi canggih pemerintah yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Pada revolusi industri ini, tenaga manufaktur sudah menjadi tren otomasi dan pertukaran data meliputi sistem siber-fisik, cognitive computing dan lain-lain.

Tren tersebut telah mengubah pola pikir dan kehidupan manusia di berbagai bidang, termasuk dunia kerja, pendidikan bahkan gaya hidup masyarakatnya. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menjadikan teknologi cerdas atau robot sebagai pusat utama untuk menghubungkan berbagai bidang kehidupan manusia.

 

Teknologi Pendukung Revolusi Industri 4.0



Terdapat 10 (sepuluh) jenis teknologi pendukung Revolusi Industri 4.0. Kesepuluh jenis teknologi tersebut adalah:

        Internet of Things (IoT) / Internet untuk Segala

        Komputasi Awan (Cloud Computing)

        Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

        Big Data (Maha Data)

        Augmented Reality (AR) / Realita Tertambah

        Integrasi Sistem (System Integration)

        Cyber Security (Keamanan Siber)

        Simulasi (Simulation)

        Robot Otonom (Autonomous Robot)

        3D Printing / Additive Manufacturing


Dampak Positif Revolusi Industri 4.0

        Kemudahan dalam mengakses informasi dikarenakan dapat menggunakan gadget maupun teknologi lainnya.

        Efektivitas dalam bidang produksi dengan mengganti tenaga manusia yang ada dan menggantinya dengan teknologi mesin. Selain mengurangi biaya produksi karena mengurangi penggunaan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi dapat meningkatkan hasil produksi.

        Dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat memproduksi barang dalam waktu yang relatif singkat dengan kualitas yang baik.

        Peningkatan peluang kerja bagi tenaga ahli, hal ini dikarenakan walaupun menggunakan mesin tetap saja membutuhkan tenaga ahli manusia untuk menggerakkannya.

 

Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0

        Lebih rentan terhadap serangan siber, hal ini dikarenakan proses produksinya menggunakan mesin teknologi, oleh sebab sangat penting untuk memiliki sistem keamanan yang baik.

        Butuh biaya besar dalam investasi alat serta pekerja, hal ini dikarenakan harus mengeluarkan uang untuk membeli alat terlebih dahulu serta pelatihan keterampilan pegawai agar dapat menjalankannya.

        Adanya urbanisasi, dimana meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang ada di kota besar.

        Berdampak untuk lingkungan, hal ini dikarenakan dengan penggunaan mesin yang ada dapat menghasilkan polusi udara, limbah dalam jumlah besar, serta hal negatif lainnya yang dapat merusak lingkungan.

 

Tantangan dan Peluang Revolusi Industri 4.0



Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi. Misalnya pada bidang sharing economy terdapat Airbnb, Swap.com, Zopa, Bcycle, BookMooch, Zilok.com, Zipcar, atau yang sedang banyak digandrungi para remaja adalah Netflix. Contoh di bidang edukasi ada Coursera, Audacity, Canvas Network, Edx, NovoED, Iversity, Open2Study dan Future Learn.

Di bidang e-goverment ada e-Governance, KlikDokter.com dan HealthTap. Di bidang Cloud Collaboration juga terdapat Google Drive, Dropbox dan Microsoft Office. Dan yang sedang tren saat ini tentu saja e-commerce, seperti Bukalapak, Shopee, Tokopedia dan lain-lain. Serta terakhir di bidang Smart Manufacturing terdapat Sculpteo dan 3D painting.

a.       Tantangan atau Ancaman

Secara global era digitalisasi pada Revolusi Industri 4.0 akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist). Diestimasi bahwa di masa depan, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di saat ini (U.S. Department of Labor Report).

b.      Peluang

Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga industri: elektronika (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum). Oleh karena itulah keunggulan iptek di bidang teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia, informatika dan bidang-bidang teknik lainnya menjadi penting untuk dikuasai oleh SDM Indonesia.

 

Profesi di Era Revolusi Industri 4.0

1.      Data Scientist

Bertugas menganalisis data-data perusahaan, bertanggung jawab atas kualitas data perusahaan, melakukan penelitian terkait data perusahaan yang sering kali berupa maha data (big data).

2.      Koordinator robot

Bertugas mengawasi, melakukan pemeliharaan dan perbaikan atas robot, baik robot semi otonom, robot otonom maupun robot humanoid.

3.      Arsitek jasa IoT / IT

Bertugas membuat desain sistem di perusahaan / manufaktur yang menghubungkan produk, mesin dan karyawan secara online dan real time menggunakan berbagai teknologi atau platform tertentu.

4.      Programmer / insinyur komputer

Bertugas meciptakan atau mengembangkan aplikasi yang menghidupkan sistem yang telah diddesain oleh seorang arsitek IT/ IoT.

5.      UI/UX designer

Bertugas membuat tampilan atau antarmuka (interface) untuk produk digital seperti website, aplikasi dan lain-lain serta mencari cara bagaimana data-data di lapangan dapat diimplementasikan ke dalam interface tersebut.

6.      Ahli keamanan siber (cyber security)

Jangkauan tugasnya sangat luas sehingga bisa dipecah ke dalam banyak spesialis, misalkan menangani keamanan sistem IT, membangun dan memelihara sistem IT, memberikan solusi masalah keamanan sistem IT, berperan sebagai investigator digital, auditor digital dan lain sebagainya.

7.      Ahli pemasaran digital (digital marketing)

Sesuai namanya, maka jangkauan tugasnya juga sangat luas sehingga bisa diperinci ke dalam banyak spesialis, seperti ahli stratgei pemasaran digital, ahli pemasaran melalui media sosial, ahli SEO dan lain-lain.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#Nadia Reza Tsuroyya #4420210004, #UPAPSI5 #UniversitasPancasila #ERP #Odoo #Dr. Ir. Agung Terminanto, MBA, IPM

JAWABAN UAS SOAL NO 1   Assalammualaikum, saya Nadia Reza Tsuroyya dengan NPM 4420210004 ingin mengumpulkan UTS UPAPSI NO. 1 yang memeri...